Kisah Cukur Rambut
Dalam kehidupan sehari-hari beberapa orang menjalani kehidupannya dengan baik, mereka bekerja, sekolah, bermain, duduk dimeja, nongkrong di WC, makan mie es nya teh botol sos**, selingkuh, facebookan atau aktivitas sehari-hari lainnya. Tapi mungkin hanya sedikit orang yang menjalaninya dengan bijak, bijak dalam dalam melakukan sehari-hari dan mengambil pelajaran setelah apa yang dilakukannya, bahkan aktivitas sekecil apapun dapat kita ambil hikmah dan pelajarannya.
Salah satu contoh kecil aktivitas sehari-hari adalah cukur rambut.
"Cukur rambut ?"
"Iyah cukur rambut, masa begitu saja gak tahu sih."
"Masa iya cukur rambut, apa yang bisa kita dapatkan dari cukur rambut ?"
"Tampang kita jadi keren."
"Yah, semua orang juga tahu kali, maksudku nilai atau hikmah apa yang bisa kita dapatkan ?"
"Hmmmm sini-sini mendekat padaku dan aku beritahu kisahnya."
"Oke-oke."
Pada zaman dahuluuuuuuu,,,
"Hmmm udah acak-acakan nih kayanya," seorang pria bernama Farid sedang berkaca sebangun tidur.
"Kayanya gue harus cukur rambut deh, supaya kelihatan lebih tamvan." Ucap Farid dalam hati dengan senyuman tipis PD sambil bercermin.
Farid langsung pergi tanpa mandi terlebih dahulu karena pada hari itu adalah hari Minggu (kebiasaan dia hari Minggu mandi cuma sekali). Lalu sampailah dia di tempat pangkas rambut pinggir jalan raya, tempatnya memang tidak terlalu bagus namun kata orang hasil cukur rambutnya bagus.
Farid masuk dengan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan salam.
"Assalamualaikum," salam Farid.
"Waalikumussalam," jawab beberapa orang yang ada didalam.
Farid melihat ada tiga bangku dan yang kosong hanya satu, Farid langsung duduk di bangku kosong itu dan langsung memanggil si tukang cukur rambutnya.
"Mas saya mau cukur rambut nih." kata Farid.
"Nanti ya mas, tukangnya lagi istirahat makan dulu tuh di warung sebelah," jawab salah satu tukang cukur rambut sambil nyukur ranbut pelanggan lainnya.
Rupanya Farid harus sedikit bersabar untuk menunggu si tukang cukur itu makan, Farid melihat ke arah jam dinding untuk memastikan jam dinding itu berfungsi dengan baik (kurang kerjaan tuh anak). Setelah 10 menit akhirnya si tukang cukur itu datang dengan perasaan bahagia yang menggugah selera.
"Udah kenyang mas ?" tanya farid langsung bertanya.
"Udah, hehehe," jawab situkang cukur dengan perasaan masih bahagia.
"Mau cukur ya ? maaf yah sedikit lama nunggu," kata tukang cukur.
"Iyah, iyah ga apa-apa mas," jawab Farid dengan perasaan sabar.
Si tukang cukur segera menyiapkan alat-alatnya dan Farid pun sudah siap sepertinya.
"Mau dipotong gaya apa mas ?" tanya si tukang cukur.
"Yang kaya gitu mas," jawab Farid sambil menunjuk ke arah salah satu poster Top Collection.
"Yang bener aja mas, foto yang itukan rambutnya gondrong," jawab si tukang cukur.
"Lah gimana sih Mas, terus ngapain poster itu dipajang ?" balasan Farid.
"Itu cuma pajangan doang Mas, lagian rambut Mas kan gak sepanjang itu, kalo pilih lihat-lihat dulu dong Mas." jawab di tukang agak sedikit jengkel yang tadinya bahagia.
"Hehehe bacanda mas, gitu aja dianggap serius,"
"Yaudah sekarang Mas mau kaya gimana potongannya ?" tanya si tukang.
"Potongan kaya temen saya Mas, bagus deh gaya potongan rambut temen saya," kata Farid.
"Mas saya mau muntahin makanan yang tadi saya makan aja deh mas, biar saya makan lagi tapi kali ini saya pengen ke warung yang jauh Mas." ucap si tukang cukur sambil rasa kesalnya.
"Hehehe bacanda lagi mas, gitu aja dianggap serius," jawab Farid sambil nyengir.
"Yaudah coba dirapihkan aja sedikit Mas, agak gatel nih dikuping saya," ucap Farid agak serius kali ini.
"Nah gitu dong mas, kan enak jadinya," jawab si tukang dengan perasaan lega di dada.
Sei tukang pun segera memulai pekerjaannya dengan profesional, cekatan, dan memiliki ketilitian yang sangat tinggi. Setelah kurang lebih 15 menit akhirnya pemotongan rambut pun selesai dengan lancar dan tanpa hambatan. Lalu si tukang menanyakan kepada Farid.
"Gimana sudah selesai nih ?" kata si tukang.
"Hmmm hemmm hmmm," Farid bergumam sambil melihat kaca yang ada didepannya.
"Wah Mas kayanya kepndekan deh Mas, saya jadi keliatan jelek nih," farid dengan nada protes.
"Loh katanya kata rapih tadi ya saya potong rapih lah," si tukang dengan nada membela diri.
"Yah tapi Mas ini sih kependekan, saya jadi keliatan cupu jadinya," ucap Farid.
"Tadinya saya percaya kamu loh Mas," ucap farid dengan nada kekecewaan yang dalam.
"Yah Mas terus gimana dong, saya minta maaf deh Mas," ucap si tukang dengan rasa bersalah.
"Yaudah Mas gak apa-apa udah terlanjur dan sudah terjadi, nasi sudah menjadi bubur yang sudah Mas makan tadi, jadi yasudahlah," kata farid sedikit mengiklaskan apa yang sudah terjadi.
"Yasudah Mas, berapa jadinya ?" tanya Farid menanyakan harga.
"Hmmm gratis Mas." kata si tukang.
"Yang bener Mas," kata Farid sedikit terkejut.
"Iya Mas, saya gagal dalam memuaskan pelanggan. Ini adalah kesalahan saya, saya masih kurang profesional, cekatan dan teliti, jadi Mas gak usah bayar," kata si tukang dengan adegan sedikit drama korea.
"Kalo begitu baiklah Mas," ucap Farid sedikit perasaan senang.
"Selamat tinggal, aku akan kembali lagi bila kau sudah menjadi seorang tukang cukur yang terkenal," ucap Farid sambil memrikan semangat kepada tukang cukur.
Si tukang cukur hanya menangis meratapi kegagalan pekerjaannya.
Lalu si Farid pun pergi meninggalkannya.
Selesai.
Itu tadi dia kisahnya apa kau memperhatikannya ? Bagaiman pendapatmu tentang ini.
"Hmmmm aku perhatikan sih, tapi apa yang bisa kita dapatkan dari kisah gak jelas ini ?"
"Oke, aku akan memberi tahumu tentang hal ini, jadi dengarkan baik-baik."
Ada beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari kisah ini :
- Awali masuk rumah dengan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucapkan salam
- Sabar dalam melakukan apapun yang kita perbuat
- Jangan kebanyakan bacandain orang
- Jangan memaksakan apa yang tidak mungkin bisa kita dapatkan
- Terima apa adanya pemberian tuhan
- Belajar untuk mengikhlaskan sesuatu
"Nah apakah kamu bisa memahaminya sekarang ?"
"Hmmm saya mulai mengerti sekarang."
"Bagus kalau begitu."
Mungkin hanya itu yang saya bisa beritahukan, kalau memang kamu menemukan manfaat lainnya tulis saja di kolom komentar.
Oh ya mungkin saya akan memberikan satu tips di ambil dari kisah diatas tersebut.
Jika kamu ingin cukur rambut gratis cobalah apa yang dilakukan Farid dalam cerita atas. Apa itu, yaitu komplain hasil cukuran tersebut, mudah-mudahan gratis (jangan ditiru tips ini).
Sekian terima kasih.
Post a Comment for "Kisah Cukur Rambut"
Post a Comment