Iklan Melayang

Sejarah Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni

 


Informasi yang kami sampaikan dalam artikel Sejarah Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni dibawah kami kutip dari situs yang khusus membahas sejarah hari-hari besar Nasional dan Internasional www.enkosa.com. Selamat membaca!

Sejarah Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni - Pemerintah menetapkan hari lahir Pancasila yaitu 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Jika dirunut dalam sejarahnya, tanggal 1 Juni 1945 pada saat itu bukanlah tanggal lahir Pancasila, karena hanya merupakan konsep salah satu tokoh penting Indonesia yaitu Ir. Soekarno.

Perlu diketahui bahwa sebelumnya terdapat beberapa konsep dari tokoh lain tentang Pancasila, diantaranya adalah Bapak Moh. Yamin dan Prof. Dr. Soepomo. Dikarenakan kepribadian yang baik dan beliau adalah presiden Republik Indonesia, Predsiden RI Ir.Soekarno akhirnya menjadikan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Meskipun pada saat itu belum menjadi Pancasila seperti yang sering kita dengar di kantor-kantor, kampus, sekolah dan lembaga lainnya saat ini.

Konsep yang ditulis oleh Ir. Soekarno menjadi Pancasila seperti sekarang ini merupakan gabungan dari konsep tokoh lain (kemudian direview dan direvisi oleh PPKI) dan memakan waktu lama dan bukan pada tanggal 1 Juni 1945, karena tanggal tersebut merupakan konsep mentah dari Ir. Soekarno.


Beberapa Fakta Menarik Tentang Pancasila 

Hasil Renungan Bung Karno Saat Diasingkan

Sebelum diasingkan (1934 - 1938), Bung Karno pernah ditempatkan di Lapas Sukamiskin. Perpindahannya bersama rekan-rekannya menjadi alasan kuat Belanda mengasingkannya ke sana. Ini sengaja dilakukan untuk memutuskan hubungan Bung Karno dengan para pendukung setianya. 

Selama pengasingan di Ende, rumah Abdullah Ambuwawu digunakan sebagai tempat tinggal Bung Karno bersama Inggit Garnasih (istrinya), Ratna Djuami (anak angkat), dan Ibu Amsi (ayah mertuanya). Kehidupan Bung Karno saat itu sangat sederhana. Dia memiliki sedikit akses ke korespondensi saat berada di pengasingan. 

Meskipun keadaan membuatnya tertekan, dia tetap bersemangat berjuang. Nyatanya, Bung Karno bisa berpikir lebih dalam tentang banyak hal. Tak hanya itu, ia juga memanfaatkan masa pengasingan dengan mendalami Islam lebih dalam. Pluralisme juga dipelajari melalui percakapan dengan pendeta di Ende. Ada juga kegiatan lain seperti melukis dan menulis naskah lakon. 

Kota ini juga bisa dikatakan sebagai tempat lahirnya Pancasila. Bung Karno merenungkan gagasannya di Indonesia bagian timur. Duduk santai di atas batu di bawah pohon sukun. Di sana Bung Karno sering merenungkan masalah-masalah pokok negara. Kini lokasinya diabadikan dengan nama Taman Refleksi Bung Karno, lengkap dengan patung yang menghadap ke laut.


Alasan Mengapa Burung Garuda Menjadi Lambang Negara

Lambang Pancasila yaitu burung Garuda dirancang oleh Sultan Hamid II melalui kompetisi yang diadakan oleh Presiden Soekarno. Lambang Garuda telah mengalami beberapa kali penyempurnaan sebelum akhirnya pada tanggal 20 Maret 1950 disetujui oleh Ir. Soekarno. Desain tersebut adalah gambar burung Garuda yang sudah kita lihat selama ini.

Burung Garuda sebenarnya adalah kendaraan Dewa Wisnu yang merupakan dewa dalam agama Hindu dan Burung Garuda telah ada dalam cerita kuno. Seringkali digambarkan bahwa Garuda adalah kendaraan yang kuat dan tangguh. 

Dalam mitologi Hindu, sosok Garuda dikatakan sangat penyayang dan selalu berusaha melindungi ibunya. Hingga akhirnya Garuda bertemu kembali dengan Dewa Wisnu yang akan memberikan Amerta sari (air suci) jika ingin menjadi tunggangan Dewa Wisnu. Amerta sari adalah air yang dapat memberikan kehidupan yang kekal. 

Inilah salah satu syarat yang harus dipenuhi Garuda agar bisa membebaskan ibunya. Sikap gigih dan tangguh Garuda menginspirasi Ir. Soekarno menjadikan burung Garuda sebagai lambang negara. Dengan harapan bangsa Indonesia memiliki semangat yang kuat untuk membebaskan tanah air dari penjajah. Demikianlah ulasan tentang Sejarah hari lahirnya Pancasila 1 Juni semoga bermanfaat.