E-book: Solusi Membaca Buku di Era Digital

E-book by studiogstock (freepik.com)

Dalam buku Lentera Hati karya Quraish Shihab, disebutkan bahwa membaca adalah syarat utama guna membangun peradaban. Semakin mantap bacaan semakin tinggi pula peradaban, demikian pula sebaliknya. Hal ini tidak berlebihan, mengingat dampaknya bagi masyarakat.

Masyarakat yang kaya akan literasi dan berilmu pengetahuan, akan lebih berpotensi hidup dengan layak dan sejahtera. Masyarakat yang berilmu pengetahuan tentunya akan tidak mudah diadu domba atau termakan hoax yang menggiring konflik.

Namun, saat ini, kegiatan membaca buku sudah banyak ditinggalkan. Ada banyak faktor yang menyebabkannya, salah satunya adalah karena merasa cukup hanya dengan membaca berita dan artikel di media sosial. Padahal, membaca buku berbeda dengan membaca berita atau artikel di media sosial. Buku memberikan informasi yang jauh lebih lengkap dan dalam. Sedangkan artikel di media sosial memberikan informasi yang sifatnya dangkal atau permukaan.

Sebagai contoh, membaca artikel mengenai hukum Maulid Nabi di Mojok.co tentu berbeda dengan membaca buku yang secara khusus membahas hukum-hukum Islam. Apa yang disajikan di dalam buku tersebut tentu lebih lengkap dan menyeluruh mengenai Maulid Nabi. Mulai dari referensi ayat, hadits, dan pendapat dari para ulama. Sehingga pembaca seharusnya tidak merasa cukup hanya dengan membaca artikel lalu meninggalkan buku.

Apalagi, di era digital saat ini, buku sudah tersedia dalam bentuk elektronik yang disebut E-book. Pembaca yang memiliki ponsel pintar dan kuota internet untuk mengakses artikel, tentunya punya akses juga untuk membaca buku dalam bentuk E-book. Mulai dari yang berbayar hingga yang gratis. Sehingga, hemat penulis, tidak ada alasan lagi untuk kita tidak membaca buku, termasuk alasan “tidak terjangkau oleh saku kita”.

Selain praktis dan mudah dibawa kemana-mana, buku digital juga semakin memudahkan kita dengan fitur "read aloud". Suatu fitur yang bisa kita manfaatkan kala kita sedang malas membaca dan lebih senang mendengarkan.

Memang, membaca buku dalam bentuk E-book memiliki kekurangan. Diantaranya adalah membuat mata lelah. Tapi tahukah pembaca bahwa saat ini Kindle hadir dengan teknologi E-ink? 

Kindle (Amazon.com)

Dikutip dari tirto.id, E-ink merupakan teknologi layar yang menyerupai kertas. E-ink berbeda dengan LCD ataupun OLED, yang menggunakan backlit dan blue light, yang umum digunakan pada ponsel pintar dan komputer. Backlit dan blue light, adalah dua hal yang menyebabkan mata lelah ketika kita membaca pada layar elektronik, E-ink tidak menggunakan keduanya. Singkatnya, dengan Kindle kegiatan membaca E-book menjadi lebih menyenangkan dan tidak membuat mata lelah.

Jadi, tidak diragukan lagi. E-book adalah solusi untuk tetap membaca buku di era digital. Tinggal, masalahnya, masih adakah minat membaca dalam diri kita? Kalau masih ada, masih tersediakah waktu untuk membaca?



Post a Comment for "E-book: Solusi Membaca Buku di Era Digital"